
Contoh Soal Thaharah untuk Kelas 4 SD: Memahami Bersih dan Suci dalam Islam
Thaharah adalah kunci utama dalam ibadah umat Islam. Artinya adalah bersuci atau membersihkan diri dari hadas dan najis. Bagi siswa kelas 4 SD, pemahaman tentang thaharah perlu ditanamkan sejak dini agar mereka terbiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungannya, serta melaksanakan ibadah dengan benar.
Artikel ini akan menyajikan berbagai contoh soal tentang thaharah yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa kelas 4 SD. Soal-soal ini mencakup berbagai aspek thaharah, mulai dari pengertian, jenis-jenis najis, cara membersihkan diri dari hadas dan najis, hingga praktik wudhu dan tayamum. Tujuan dari contoh soal ini adalah untuk:
- Menguji pemahaman siswa tentang konsep dasar thaharah.
- Memperkuat pengetahuan siswa tentang jenis-jenis najis dan cara membersihkannya.
- Melatih siswa dalam mempraktikkan wudhu dan tayamum dengan benar.
- Menanamkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Bagian 1: Pilihan Ganda
-
Thaharah artinya…
a. Kotor
b. Bersih dan suci
c. Rapi
d. Wangi -
Berikut ini yang termasuk contoh najis adalah…
a. Debu
b. Air liur
c. Kotoran hewan
d. Keringat -
Cara membersihkan najis ringan (mukhaffafah) adalah dengan…
a. Mencuci dengan air sekali
b. Mencuci dengan air tujuh kali
c. Mencuci dengan air hingga hilang bau, warna, dan rasa
d. Memercikkan air di atasnya -
Hadas kecil dapat dihilangkan dengan cara…
a. Mandi
b. Wudhu
c. Tayamum
d. Istinja -
Rukun wudhu yang pertama adalah…
a. Membasuh muka
b. Membasuh tangan
c. Niat
d. Berkumur-kumur -
Berikut ini yang membatalkan wudhu adalah…
a. Tidur sambil duduk
b. Berbicara dengan teman
c. Kentut
d. Tersenyum -
Tayamum dilakukan ketika…
a. Ada air yang cukup
b. Tidak ada air atau sakit yang tidak memungkinkan terkena air
c. Sedang malas berwudhu
d. Sedang terburu-buru -
Alat yang digunakan untuk tayamum adalah…
a. Air
b. Batu
c. Debu yang suci
d. Pasir -
Salah satu sunnah wudhu adalah…
a. Membasuh kaki
b. Niat
c. Membaca basmalah
d. Mengusap kepala -
Istinja dilakukan setelah…
a. Makan
b. Minum
c. Buang air kecil atau buang air besar
d. Tidur
Bagian 2: Isian Singkat
- Najis dibagi menjadi tiga jenis, yaitu najis ____, najis ____, dan najis ____.
- Air kencing bayi laki-laki yang belum makan makanan selain ASI termasuk najis ____.
- Cara membersihkan najis berat (mughallazah) adalah dengan mencuci sebanyak ____ kali, salah satunya dicampur dengan ____.
- Hadas besar dapat dihilangkan dengan cara ____.
- Salah satu rukun wudhu adalah membasuh ____ sampai ____.
- Setelah selesai wudhu, disunnahkan membaca ____.
- Tayamum dimulai dengan membaca niat dan mengusap ____ ke ____.
- Salah satu hal yang membatalkan tayamum adalah menemukan ____.
- Membersihkan kemaluan setelah buang air disebut ____.
- Menjaga kebersihan adalah sebagian dari ____.
Bagian 3: Benar atau Salah
- ( ) Kotoran ayam termasuk najis ringan (mukhaffafah).
- ( ) Air liur anjing termasuk najis berat (mughallazah).
- ( ) Wudhu dapat dilakukan sebelum shalat, membaca Al-Qur’an, dan menyentuh mushaf.
- ( ) Berkumur-kumur adalah rukun wudhu.
- ( ) Mengusap telinga termasuk sunnah wudhu.
- ( ) Tayamum dapat dilakukan meskipun ada air.
- ( ) Debu yang terkena najis boleh digunakan untuk tayamum.
- ( ) Tayamum menggantikan wudhu atau mandi wajib.
- ( ) Istinja hanya boleh menggunakan air.
- ( ) Kebersihan lingkungan tidak ada hubungannya dengan thaharah.
Bagian 4: Menjodohkan
Jodohkan pernyataan di kolom A dengan jawaban yang sesuai di kolom B.
Kolom A | Kolom B |
---|---|
1. Najis Mughallazah | a. Membasuh kaki |
2. Najis Mukhaffafah | b. Air kencing bayi laki-laki |
3. Rukun Wudhu | c. Kotoran anjing |
4. Sunnah Wudhu | d. Niat |
5. Salah satu yang membatalkan wudhu | e. Buang angin |
Bagian 5: Soal Cerita
- Ahmad sedang bermain bola di lapangan. Tanpa sengaja, kakinya menginjak kotoran ayam. Bagaimana cara Ahmad membersihkan kakinya agar suci kembali dan bisa shalat? Jelaskan!
- Siti ingin melaksanakan shalat Zuhur, tetapi di rumahnya sedang tidak ada air karena sedang perbaikan pipa. Apa yang harus Siti lakukan agar bisa melaksanakan shalat Zuhur? Jelaskan!
- Budi setelah bermain sepak bola merasa ingin buang air kecil. Setelah buang air kecil, apa yang harus Budi lakukan agar dirinya bersih dan suci kembali? Jelaskan!
- Fatimah ingin membaca Al-Qur’an, tetapi ia merasa belum berwudhu. Bagaimana cara Fatimah berwudhu dengan benar? Sebutkan rukun-rukun wudhu!
- Ali sedang sakit dan tidak diperbolehkan terkena air. Ia ingin melaksanakan shalat. Bagaimana cara Ali bersuci? Jelaskan langkah-langkahnya!
Kunci Jawaban:
Bagian 1: Pilihan Ganda
- b
- c
- d
- b
- c
- c
- b
- c
- c
- c
Bagian 2: Isian Singkat
- Mughallazah, Mutawassitah, Mukhaffafah
- Mukhaffafah
- Tujuh, Tanah
- Mandi Wajib
- Tangan, Siku
- Doa setelah Wudhu
- Wajah, Tangan
- Air
- Istinja
- Iman
Bagian 3: Benar atau Salah
- Salah
- Benar
- Benar
- Salah
- Benar
- Salah
- Salah
- Benar
- Salah
- Salah
Bagian 4: Menjodohkan
- c
- b
- d
- a
- e
Bagian 5: Soal Cerita
- Ahmad harus membersihkan kakinya dengan air hingga hilang bau, warna, dan rasa kotoran ayam tersebut. Kotoran ayam termasuk najis mutawassitah (sedang), sehingga harus dibersihkan dengan air yang mengalir hingga benar-benar bersih.
- Siti harus melakukan tayamum. Caranya adalah dengan mencari debu yang suci, kemudian berniat tayamum, mengusap wajah dengan debu, dan mengusap kedua tangan sampai siku dengan debu.
- Budi harus melakukan istinja dengan air atau batu. Ia harus membersihkan kemaluannya hingga bersih dari sisa-sisa air kencing.
- Rukun wudhu adalah: Niat, Membasuh muka, Membasuh kedua tangan sampai siku, Mengusap sebagian kepala, Membasuh kedua kaki sampai mata kaki, dan Tertib (berurutan).
- Ali harus melakukan tayamum. Caranya adalah dengan berniat tayamum, mengusap wajah dengan debu yang suci, dan mengusap kedua tangan sampai siku dengan debu yang suci.
Penutup:
Contoh soal di atas hanyalah sebagian kecil dari materi thaharah yang perlu dipelajari oleh siswa kelas 4 SD. Diharapkan dengan mempelajari dan mengerjakan soal-soal ini, siswa dapat lebih memahami pentingnya thaharah dalam kehidupan sehari-hari dan dalam beribadah kepada Allah SWT. Guru dan orang tua juga berperan penting dalam memberikan penjelasan dan bimbingan kepada siswa agar mereka dapat memahami dan mempraktikkan thaharah dengan benar. Dengan pemahaman dan praktik thaharah yang baik, diharapkan siswa dapat menjadi generasi muslim yang bersih, suci, dan berakhlak mulia.